Minggu, 15 Mei 2016

001 - Contoh soal Earned Value Management (EVM) - 01

Area pengetahuan: manajemen biaya proyek
Tipe: tool untuk mengontrol biaya


SOAL
Suatu proyek direncanakan berlangsung selama 10 bulan dan diperkirakan akan menghabiskan biaya sebesar 80 juta.

Setelah proyek mulai dilaksanakan, pada akhir bulan ke 3 dilakukan audit kondisi proyek dan didapat bahwa nilai yang telah didapat (earned value) dari pelaksanaan proyek adalah sebesar 25 juta dan biaya aktual (actual cost) yang telah dihabiskan adalah sebesar 27 juta.

Jika pada tahap perencanaan proyek, diharapkan nilai rencana (planned value) yang akan dihasilkan proyek sampai akhir bulan ke 3 adalah sebesar 30 juta, lakukan analisa EVM (earned value management) dan perkirakan waktu dan biaya penyelesaian proyek jika kondisi pelaksanaan proyek tetap sama !


= = = = = = = = = = = = = = =
Update: Mei 2020
View artikel ini telah mencapai 14.200 kali
Jadi saya telah buatkan soal ini dalam video di YouTube agar lebih memudahkan pemahaman, semoga bermanfaat, terima kasih :)
Artikel mengalami penyesuaian sedikit agar sesuai dengan video, tanpa mengubah soal dan pengerjaan soal. Selain itu, ditambahkan dua latihan soal dibagian akhir artikel.
Channel YouTube : MathemaNesos
Dimensi video : 1280 x 720 pixel
Ukuran video : 21 MegaByte
Durasi : 12 menit

= = = = = = = = = = = = = = =

PENGERJAAN SOAL

Diketahui:

Tahap perencanaan awal
Biaya total proyek rencana / planned total cost (PTC) = 80 juta
Waktu total proyek rencana / planned total time (PTT) = 10 bulan

Pada akhir bulan ke 3 saat dilakukan audit kinerja proyek
Planned Value (PV) = 30 juta
Actual Cost (AC) = 27 juta
Earned Value (EV) = 25 juta

Ditanya:

Lacak (Cost Variance/CV, Schedule Variance/SV)
Indeks performa (Cost Performance Index/CPI, Schedule Performance Index/SPI)
Estimasi baru (Estimated Completion Cost/ECC, Estimated Completion Time/ECT)

Jawab:

Untuk melakukan analisa Earned Value Management (EVM), kita akan lakukan dalam tiga bagian, yaitu: melacak kondisi terkini (dalam hal ini pada akhir bulan ke 3), menghitung performa proyek (sampai akhir bulan ke-3), dan mengestimasi waktu dan biaya penyelesain proyek jika kondisi pelaksanaan proyek tak berubah.

Untuk bagian pertama dari analisa EVM, kita akan melacak kondisi terkini proyek dengan menghitung variasi biaya / cost variance (CV)  dan variasi skedul atau waktu / schedule variance (SV) dengan formula dibawah ini.
CV=EVAC SV=EVPV Dengan data EV, AC, dan PV yang telah didapat dari audit proyek, kita lakukan perhitungan CV dan SV seperti pada bagian bawah ini.
CV=EVAC=2527=2 SV=EVPV=2530=5 Nilai CV yang negatif (sebesar -2 juta) mengindikasikan terjadi pembengkakan biaya proyek, dan nilai SV yang juga negatif (sebesar -5 juta) mengindikasikan telah terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan proyek.

Pada bagian kedua dari analisa EVM, kita akan menghitung performa proyek berupa indeks performa biaya / cost performance index (CPI) dan indeks performa skedul / schedule performance index (SPI) dengan formula dibawah ini.
CPI= EV AC ×100% SPI= EV PV ×100% Dengan data EV, AC, dan PV yang telah didapat dari audit proyek, kita lakukan perhitungan CPI dan SPI seperti pada bagian bawah ini.
CPI= EV AC ×100%= 25 27 ×100%=92,59% SPI= EV PV ×100%= 25 30 ×100%=83,33% Nilai CPI sebesar 92,59% dan nilai SPI sebesar 83,33% (dimana keduanya dibawah 100%) menunjukkan kinerja pelaksanaan proyek dari segi biaya dan waktu dibawah yang direncanakan.

Pada bagian ketiga dari analisa EVM, kita akan menghitung estimasi biaya saat proyek selesai / estimated completion cost (ECC) dan estimasi waktu saat proyek selesai / estimated completion time (ECT) jika kondisi pada akhir bulan ke 3 dalam pelaksanaan proyek tetap berlangsung sampai akhir proyek atau tidak dilakukan tindakan perubahan. ECC dan ECT dihitung dengan formula dibawah ini.
ECC= PTC CPI ECT= PTT SPI Dengan menggunakan data PTC, PTT, CPI, dan SPI kita bisa melakukan perhitungan ECC dan ECT seperti berikut ini.
ECC= PTC CPI = 80 92,59% =86,40 ECT= PTT SPI = 10 83,33% =12,00 Nilai ECC sebesar 86,4 juta memberikan prediksi bahwa jika kondisi pelaksanaan proyek tidak berubah, proyek yang semula direncanakan akan menggunakan biaya sebesar 80 juta akan mengalami kenaikan biaya menjadi 86,4 juta.

Nilai ECT sebesar 12 bulan memberikan prediksi bahwa jika kondisi pelaksanaan proyek tidak berubah, proyek yang semula direncanakan selesai dalam 10 bulan akan mengalami keterlambatan dan diestimasi menjadi 12 bulan.

Demikian pengerjaan soal ini.


LATIHAN SOAL

Nomor 01
Suatu proyek direncanakan berlangsung selama 6 bulan dan diperkirakan akan menghabiskan biaya sebesar 54 juta.

Setelah proyek mulai dilaksanakan, pada akhir bulan ke 2 dilakukan audit kondisi proyek dan didapat bahwa nilai yang telah didapat (earned value) dari pelaksanaan proyek adalah sebesar 23 juta dan biaya aktual (actual cost) yang telah dihabiskan adalah sebesar 31 juta.

Jika pada tahap perencanaan proyek, diharapkan nilai rencana (planned value) yang akan dihasilkan proyek sampai akhir bulan ke 2 adalah sebesar 19 juta, lakukan analisa EVM (earned value management) dan perkirakan waktu dan biaya penyelesaian proyek jika kondisi pelaksanaan proyek tetap sama !


Nomor 02
Suatu proyek direncanakan berlangsung selama 9 bulan dan diperkirakan akan menghabiskan biaya sebesar 115 juta.

Setelah proyek mulai dilaksanakan, pada akhir bulan ke 7 dilakukan audit kondisi proyek dan didapat bahwa nilai yang telah didapat (earned value) dari pelaksanaan proyek adalah sebesar 96 juta dan biaya aktual (actual cost) yang telah dihabiskan adalah sebesar 87 juta.

Jika pada tahap perencanaan proyek, diharapkan nilai rencana (planned value) yang akan dihasilkan proyek sampai akhir bulan ke 7 adalah sebesar 104 juta, lakukan analisa EVM (earned value management) dan perkirakan waktu dan biaya penyelesaian proyek jika kondisi pelaksanaan proyek tetap sama !


4 komentar:

  1. TERIMAKASIH PAK ATAS ILMUNYA.
    SAYA MAU TANYA, APA EARNED VALUE INI BISA BERLAKU JUGA UNTUK PEKERJAAN YANG KITA BORONGIN ATAU SUBKONIN, MENGINGAT PEKERJAAN YANG KITA SUBKONIN HARGANYA GAK BERUBAH, FIX PRICE, TERIMAKASIH, MOHON BIMBINGANYA

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih untuk pertanyaannya.

      Earned Value Management (EVM) relevan dipakai dalam situasi subkontrak dengan cara pembayaran harga tetap (fixed price) karena sebagai pembeli jasa subkontrak, sesuai isi klausul kontrak pekerjaan subkontrak, anda mempunyai hak untuk mengetahui situasi terbaru dan sebenarnya dari pekerjaan yang disubkontrakan, dimana hal ini bisa diketahui dengan melakukan audit (seperti contoh soal diatas) terhadap pencapaian pekerjaan yang sedang berlangsung, baik audit dilakukan oleh pihak anda maupun melalui kontraktor pengawas (pihak ketiga).

      Demikian juga, penyedia jasa subkontrak mempunyai kewajiban untuk melaporkan kepada anda mengenai perkembangan pekerjaan subkontrak yang dikerjakannya. Hal ini bisa dimaklumi karena jika pekerjaan subkontrak mengalami keterlambatan ataupun pembengkakan anggaran sehingga penyedia jasa bisa dinilai tidak mampu lagi menyelesaikan pekerjaan dari segi harga ataupun waktu seperti yang dijanjikan di kontrak, secara keseluruhan proyek anda akan terpengaruh baik dari segi waktu maupun biaya. Selain itu juga, bisa diberlakukan klausul penalti seperti yang telah disepakati didalam isi kontrak.

      Mengenai cara pembayaran harga tetap (fixed price), itu hanya kesepakatan cara pembayaran sesuai besar nilai uang yang tetap untuk penyelesaian pekerjaan yang disubkontrakan.

      Topik ini termasuk dalam pembahasan salah satu dari 47 proses PMBOK, yaitu proses "mengontrol pengadaan" yang termasuk dalam area pengetahuan manajemen pengadaan proyek (project procurement management) dan kelompok proses pengawasan dan pengontrolan (monitoring & controlling).

      Hapus
  2. pak apakah artikel/jurnal ini, merupakan edisi pertama atau revisi dari sebelumnya terima kasih pak

    BalasHapus
  3. Terimakasih banyak atas penjelasan Bapak melalui visual.

    BalasHapus